Jumat, 10 November 2006

Catatan Perjalanan Tegalpanjang – Papandayan

01 – 03 November 2006

……..Gagasan kemping ini sebenarnya sudah lama diusulkan sebelum lebaran, dalam rangka mengurangi kesemutan otak. Sampai tanggal 30/31 Oktober kemarin terkumpul 9 peminat yaitu Marieanna, Rima, Jupri, Sigit, Hadi, Emang, Dominic, Dedek dan Andle. Namun karena satu dan lain hal pada jam-jam sebelum keberangkatan Dedek dan Andle mengundurkan diri. Daftar logistic dan peralatan telah disusun, bahan makanan telah dibeli cukup dengan membayar 20rb kepeng per kepala dan melalui pengumuman serta sms diberitahu untuk packing pukul 17.00 tgl 31 okt dan berangkat pukul 07.00 teng! 1 Nov 06……

Rabu, 01 Nov ‘06

± 06.46 WIB :

Rekan – rekan tim perjalanan terlihat bermunculan; Nirwan, Sigit yang baru datang segar dari Jepara, Anna sebagai Ratu Logistik, Jupri, Dominic, Rima sebagai Ensiklopedia berjalan. Semua sepertinya terlihat tepat waktu. Waktu kemudian diisi dengan packing akhir, Sang Ratu Logistik dengan dengan dipandu Enskilopedi membawa 4 (catet : Empat!) bungkus panjang kerupuk kampong, Dominic dengan Bukom bawaannya, serta mangga-mangga itu…hehe. Tapi masih kekurangan golok.

± 08.35 WIB :

Seperti dibilang sebelumnya, semua seperti terlihat tepat waktu tapi yaaaaa…gimana ya dek, emang sudah telat। Setelah selesai packing tim kemudian memulai perjalanan dengan berdoa dan mengadakan poto shut sesi 1.

± 13.30 WIB :

Tim tiba di Cibatarua. Teriknya siang untungnya menyadarkan panggilan Shalat beberapa rekan perjalanan. Sisanya hanyalah Sigit dan Anna dan Dominic dan beberapa rahasia yang terlarang untuk diceritakan disini.

13.55 WIB :

Bergerak menuju tujuan yang terletak diantara G. Puntang ± 90° due North dan G. Papandayan ± 130° due North dari posisi masjid tua. Pergerakan berarah ke Timur lebih dulu dan kemudian agak kearah Utara. Dari Cibatarua tujuan terlihat terletak setelah punggungan ke 3 di depan G.Puntang.

Pergerakan dilakukan dengan interval 30 menit yang melalui beberapa perkebunan kol, wortel dan kentang.

16.55 WIB :

Tiba di hamparan ilalang Tegalpanjang. Pas 3 jam perjalanan. Capainya perjalanan hilang terbawa angin dan hamparan padang ilalang luas yang menguning.


“ ….Dan disinilah Tuhan beristirahat, berbaring sejenak meminum kopi nikmat sambil memikirkan jawaban dari doa-doa kita…”


Tenda segera didirikan. Sigit dan Dominic mengambil air, Jupri mencari kayu, Emang dan Rima dan Anna dan Hadi mendirikan tenda. Posisi tenda tepat 90° due North di depan G. Puntang dan tepat di pintu keluar jalan.

± 20.35 WIB :

Waktunya makan malam. Sop dan dendeng ikan tenggiri jadi menu malam itu. Bulan bersinar terang walau hanya separo. Obrolan-obrolan tidak penting pun mengalir sampai waktunya tidur.

Kamis, 02 Nov ‘06

05.10 WIB :

Rima dan Sigit ,dengan kakinya yang tertekuk semalaman suntuk, bangun diikuti oleh Dominic dan Jupri. Lautan embun yang menghiasi padang ilalang seakan menyiapkan panggung bagi kemunculan sang surya. Poto shut sesi 2.

± 07.05 WIB :
Makan pagi dengan roti yang tersusun dari selembar daging asap, selada, keju dan tomat. “ …bukan roti lapis…. ” katanya.

Menjelang sore, perapian mulai disiapkan namun hujan terlalu cepat datang yang membuat orang sibuk dimana-mana.

± 19.35 WIB :

Makan malam dengan menu semur ayam, tumis buncis, sambal pedas dan kerupuk kampong. Nikmat. Bulan setengah yang muncul menyinari malam itu dan api unggun yang membakar bulu kaki menambah keramaian obrolan-obrolan tidak penting malam itu.

± 23.30 WIB :

Waktunya tidur, semua sepakat untuk berangkat pulang esok pukul 07.00 teng! dan tidak menuju puncak Papandayan hanya sampai Pondok Selada atau Tegal Alun saja serta tak lupa memberikan peta titipan pada pak Jagawana baik hati.

Jumaah, 03 Nov ‘06

05.05 WIB :

Weker yang ngotot berbunyi membangunkan tim. Persiapan sarapan dilakukan. Nasi goreng menjadi menu pilihannya. Lainnya mulai packing dan beres-beres untuk kepergian pulang.

± 08.40 WIB :

Mulai perjalanan menuju Pondok Selada. Pada punggungan pertama salah seorang rekan tim yang namanya tidak mau disebutkan terserang penyakit aneh yang mungkin cuma ada di Tegalpanjang waktu itu. Yaitu Hidung yang kesemutan. Efek sensasinya hampir seperti asma, membuat sesak napas di dada. Spontan saja rekan tim lain langsung khawatir dan hampir panik, untungnya istirahat yang cukup lama dapat cukup mengobati penyakit tersebut sehingga perjalanan bisa dilanjutkan.

Selama perjalanan menuju Pondok Selada, medannya relatif datar dan tidak terlalu rimbun pepohonannya sehingga jarak pandang lurus maksimum dapat mencapai 50 meter.

11.30 WIB :

Bau belerang menghantar tim untuk tiba di Pondok Selada. Istirahat sebentar dan ngupi sejenak sebelum berlanjut ke kawah dan ke pos. Rekan yang tadi terserang penyakit aneh juga sudah baik-baik saja, mungkin penyakitnya hanya memang ada di Tegalpanjang waktu itu saja.

12.05 WIB :

Bergerak menuju kawah untuk sesi poto shut 4.

13.20 WIB :

Tiba di pelataran parkir pos Papandayan. Tim kemudian mengantarkan paket pada Jagawana Pak Adang dan beristirahat pada salah satu warung disana.

± 14.55 WIB :

Tim mendapat tumpangan pick up menuju Jalan Cagak, persimpangan sebelum Nagrek dari Garut antara yang menuju Garut dengan Tasikmalaya. Cukup hanya dengan membayar 35 rb kepeng saja per tujuh orang pada pak supir yang baik hati.

± 16.00 WIB :

Tiba di Jalan Cagak.Tim kemudian menunggu bus menuju Bandung dari Garut.

± 16.10 WIB :

Tim kecuali Emang yang menuju Tasikmalaya naik bus menuju Bandung, sesaat setelah naik terjadi kecelakaan di persimpangan tersebut, untungnya ada pak polisi.Cukup hanya dengan membayar 8000 kepeng saja kita dapat berdiri dengan tidak nyaman dan mengganggu penumpang lain dengan carrier kita.

± 17.30 WIB :

Tim tiba di Cicaheum.Terminal bus di Timur Bandung, perjalanan pulang dilanjutkan menuju kampus dengan menumpang bayar angkot Cicaheum – Ledeng.

± 18.00 WIB :

Tim tiba di Sel dengan selamat sentausa. Dengan demikian perjalanan ini berakhir dan hanya menyisakan kenangan dan poto-poto.


Ditulis oleh

Dominic
G – 160 - XII