Selasa, 09 September 2008

Simulasi vertikal terakhir menuju Eval artifisial

Perjalanan gladi lanjut RC menuju evaluasi kali ini dilaksanakan tanggal 23 Agustus 2008. Perjalanan kali ini lumayan banyak hambatannya. Soalnya selain ngejar evaluasi Citatah- 125, nak- nak Gladi Lanjut XVII juga punya acara lain. Tujuan dari acara ini sih sebenernya Cuma buat ngakrabin antar anggota GL aja, salnya udah lama juga kita gak ngumpul bareng- bareng ber- 18.

Acara Gladi lanjut kali ini mengambil tempat di Sukawana, rencananya kita mau pergi hari Jum’ at Sre dan balik lagi ke sel tengah malemnya. Namun,karena banyak dari anggota GL yang kuliah sore, alhasil kita malah jadi bernagkat sekitar jam 7 abis magrib. Selain itu juga, ada acara lain. Yaitu ulang tahun 2 anggota KMPA, yaitu Ramzi dan K’ Epin. Satu kue pun dibeli K’ Ana. Dan sambil rapat, kita pun ngerayain ulang tahun mereka di depan sel. Lumayan juga bwat seru- seruan. Sebelumnya juga kita dah nyiain 1 kue bwat Ramzi, dan rencananya mau dikasih waktu di Sukawana.

Tidak disangka acara GL kali ini lumayan seru, dan kita ngerasaim bareng- bareng lagi kayak jaman Acara akhir dulu. Acara di sana kebanyakan adalah sharing- sharing, dan makan- makan. Sekitar jam 3 malem, kita siap- siap pulang ke sel, soalnya banyak yang punya urusan masing- masing. Aldi, Ari, Muhsin, Heri mau berangkat ke Depok pagi jam 6an bwat ikut lomba navigasi yang diadain Universitas Pancasila. Nama lombanya Talaseta. Nak- nak GL RC tentunya maw melanjutkan perjuangan ber- simulasi vertikal ria.

Sekitar jam 4an pagi, kita semua nyampe sel. Rencana baiknya sih kita mau langsung berangkat ke Citatah. Tapi apa mau dikata bukan direncanakan, kita tepar. Ha… dan para G- RC pun ngamuk- ngamuk soalnya kita telat banget. Jam 8 kita ber- 4 baru bangun. Dan lebih bodohnya lagi, walaupun udah beres- beres, kita tuh siapnya lama. Dan ada lagi kebodohan lain, motor Brian emang STNK nya lagi ilang. Makanya kita kekurangan motor. Dan solusinya Brian mau gak mau harus ngurusin STNK nya dulu. Ide nya sih mau bikin surat keterangan dari satpam, bahwa kehilangan STNK. Tapi, ternyata Brian nyari STNK nya ke laundyan dan lama. Masalah lain lagi, Hari itu 23 Agustus 2008 Mba’ May lagi nikah, terus kita malah disuruh ke sana dulu. Dan perjalanan ke Citatah pun semakin molor.

Dan akhirnya Bambang dan Brian memutuskan untuk menjadi tim advance ke Citatah. Mereka berangkat sekitar jam 11an. Mereka dah sarapan. Dan gw dengan Maul dengan jahatnya meninggalkan mereka, pergi makan- makan di tempatnya Mba’ May.

Tadinya gw pikir, kita bakal balik dulu ke sel setelah dari pernikahan Mba’ may yang berlokasi di Cimahi. Dan akibatnya adalah gw lupa membawa daypack nya Brian yang beisi sleeping bag nya Brian dan Bambang. Ho… teganya gw sama teman- teman gw. Padahal gw yang dititipin sama Brian.

Kita ber-empat (yostal, Maul, Giri, Sani) nyampe ke citatah sekitar jam setengah 3 menuju jam 3. Sebelumnya kita shalat dulu di Musholla Ciburuy. Sesampainya di Citatah, gw melihat Bambang sedang tutorial sama Brian. Tutorialnya berupa memalu dan mencari crack2 yang bisa dijadikan tempat untuk memasang alat artificial. Setelah itu, gw langsung bergegas siap- siap racking alt, soalnya mau latihan simulasi horizontal lagi. Bambang jadi leader, gw jadi cleaner. Simulasi lumayan bejalan dengan lancar. Tapi, simulasi Cuma sempet dilakuin 1 kali, soalnya udah sore.

Keesokan harinya , kita mulai jam 8. Citatah kali itu sepi, Cuma kita aja yang ada di sana. Jadi, jalur vertical yang biasanya rame dipake bwat latihan artificial bisa kita pake sampe sore. Kita paa GL dibagi ke dalam 2 tim. Maul- Brian, Bambang- Yostal. Tim pertama Maul sama Brian. Kita ber- 4 simulasi vertical sampe goa, dengan system bergantian jadi leader dan cleaner.Sambil menunggu tim 1 selesai, gw pun memperhatikan dengan seksama rangkaian latihan simulasi sambil memotret. Sedangkan Nda dan Sani melakukan penghijauan kecil- kecilan, yaitu menanam beberapa pohon di Citatah. Biar citatah gak kering, sekalian menjaga lingkungan hidup.heheh…Kan KMPA berbasis lingkungan hidup.


Heu… Kita Cuma ditemenin sama K’ Giri sampai siang aja. Karena motornya jadi kurang kalaw K’ Giri pulang, jadi maul pulang duluan bareng K’ Giri.

Di saat gw jadi leader dan cleaner, kerasa banget capek nya. Hamper aja mau nyerah, tapi untungnya nggak. Kendala lainnya adalah kala itu lumayan panas. Yang menguras tenaga juga adalah waktu gw mau meng- clean phyton angle yang gw pasang sendiri, waktu bikin tambatan di pitch. Untungnya tim 2, yaitu gw dan Bambang didampingi Nda. Jadi tim 1 gak nyopot tali statisnya. Tali statis dipake buat ngejumar. Trus kita turun dari goa lewat pintu belakang Citatah. Inilah enaknya Citatah kalaw buat latihan.

Di luar rencana lagi, simulasi akhirnya jadi dilakuin 3 kali. Yang terakhir sebenernya dah sore banget, sekitar jam setengah 5 lewat. Brian jadi leader, Bambang jadi cleaner, dan gw menjumar. Brian untungnya kala itu dengan sigap dan cepat menyelesaikan leader nya sampe goa dengan 1 pitch. Lalu, setelah selesai, Brian pasang tali statis, gw langsung menjumar. Biar cepet, gw menjumar sambil manjat. Tiba- tiba hujan datang menyergap. Huh…baju gw serta merta jadi basah dan kotor. Waktu itu jadi agak deg- degan soalnya takut banget batunya jadi licin. Untung aja bisa cepet, dan akhirnya langsung berteduh di goa. Heu...pengalaman baru, karena sebelumnya belum pernah kita manjat sambil ujan- ujanan. Nggak Cuma ujan aja, waktu itu juga hari udah gelap, jadi mengganggu pemanjatan juga, apalagi bwat Bambang yang jadi cleaner.


Untung aja gak cuma Sani sendiri, ada Nda’ dan 1 orang temennya yang bantuin ngarahin apa yang harus kita perbuat. Karena panic, dan komunikasi jadi susah, Brian salah ngelepas tali dinamis yang harusnya jadi petunjuk jalan bwat Bambang. Dan akhirnya Bambang meng- clean dengan menggunakan tali statis, dan dengan pengaman jumar. Kasian juga dya nge- cleaner sambil gelap- gelapan. Kita ber- 3 turun sambil rapling pake tali dinamis yang dipasang di hanger. Akhirnya kita berhasil turun sekitar jam setengah 7. Huhu..pengalaman yang seru dan sedikit menegangkan.

Masalah berikutnya adalah packing. Soalnya senter yang kita bawa kehabisan baterai. Ada lilin sih, tapi angin Citatah yang lumayan gede, bikin lilin kita jadi gampang mati. Untunglah masih bisa di handle. Sky hook sempat menghilang waktu di packing, entah ke mana. Cuma ada 1. Heheh… tapi karena susah, bambang lebih milih bwat ganti. Brian juga rencananya mau beliin heksentrik. Makin banyak deh alat baru. Untung aja gak ujan lagi. Akhirnya kita pulang juga. Capek euy…

Sesampainya di sel, langsunglah beberes dan mandi. Dan kita ditraktir sama ka gugum. Hu.asik kan ditraktir ma om Gugum di MCD lagi. Haha… Dan jam 10 sampailah di kos.


oleh : Yositalida K. F

Minggu, 07 September 2008

Pembukaan Gladi Mula XVIII

Sabtu, 6 September 2008, merupakan momen di mana KMPA akan mendapatkan keluarga baru (anggota baru).
Pembukaan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pembukaan GM XVIII ini dilakukan di sore hari sekalian ber-ngabuburit ria di bulan puasa ini.

Berikut sekilas cuplikannya:


Photobucket
"Peserta dibariskan di terowongan"

Photobucket
"Panitia pun tak kalah, berbaris di tangga untuk menyambut calon keluarga baru"

Photobucket
"Penyematan Slayer kepada perwakilan siswa GM XVIII oleh ketua KMPA Ganesha ITB"

Photobucket
"Penyalaan Api, pertanda acara GM XVIII telah dibuka"
***

Selanjutnya, saling kenal-mengenal antara siswa dan seluruh anggota KMPA:
Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket
***

Kegiatan pembukaan GM XVIII ini ditutup dengan slide show kegiatan-kegiatan KMPA dan berbuka dengan ta'jil bersama-sama...
Photobucket
***

Rabu, 03 September 2008

When the world is all about rubbish...

WALL-E

Photobucket

"... ketika robot lebih pantas disebut manusia..."
"... dan ketika manusia lebih pantas disebut robot..."


Film dari Walt Disney & Pixar ini memberikan gambaran mengenai kehidupan manusia masa depan, kurang lebih di tahun 28xx masehi. Saat itu manusia sudah meninggalkan bumi dan bertempat tinggal di pesawat ruang angkasa yang bernama Axiom. Segalanya serba robotisasi.

Film ini dikemas dengan berbagai adegan humor yang bisa mengocok perut, namun tetap sarat akan amanat bagi penonton.

Pergerakan manusia tidak lagi menggunakan kaki dan tangan, tetapi menggunakan kursi otomatis yang bisa bergerak ke mana saja layaknya laju mobil. Segala makanan dan aktivitas lain disuplai dan dilakukan oleh robot. Manusia hanya makan, berkomunikasi dengan dunia maya, alias autis sendiri-sendiri. Tidak peduli lagi dengan yang namanya interaksi satu sama lain.

Sementara tulang dan tubuh manusia semakin berevolusi karena tidak pernah digunakan di Axiom, bumi hanyalah sebagai tempat sampah, penuh dengan gedung-gedung rongsokan dan sanpah-sampah kaleng.

Di bumilah tempat wall-e bertugas membersihkan dan merapikan sampah-sampah tersebut hingga akhirnya menemukan bibit suatu tanaman. suatu hal langka bisa menemukan tanaman di bumi pada saat itu. Wall-e bertemu dengan Eva yang sedang bermisi mencari tanda-tanda adanya tanaman. Dimulailah petualangan Wall-e dan Eva mempertahankan tanaman tersebut.

Photobucket

Sebuah film yang bisa dibilang menyadarkan manusia untuk tetap memperhatikan kelangsungan hidup dan kehancuran bumi.
Sangat direkomendasikan untuk menonton film ini...

...pedulikah kita...
...robot saja peduli dan memiliki hati...


Selasa, 02 September 2008

Pendokumentasian Jalur Selatan Gunung Raung

Berikut adalah sekilas pendokumentasian Pendakian Gunung Raung...

Yanuar Prima,C. N. N Ria Lestari,Malahayati,Gustaf Ardana,Alam Surya Pasemah,Irfan Hamzah,Maman Dwi Cahyo
"Tim Raung"

Photobucket
"Briefing menjelang keberangkatan"

Photobucket
"Pelepasan dari SEL"

Photobucket
"Malam Evaluasi, Polsek Kalibaru"

Photobucket
"Batas akses kendaraan, Glenmore"

Photobucket
"Camp 2"

Photobucket
"Camp menjelang batas vegetasi"

Yanuar Prima,Alam Surya Pasemah,Irfan Hamzah,C. N. N Ria Lestari,Maman Dwi Cahyo
"Batas Vegetasi"

Photobucket
"Menuju puncak, instalasi punggungan sempit, moving together"

Photobucket
"Punggungan pasir dan batu labil/rapuh"

Photobucket
"Puncak Raung"

Photobucket
"Bibir kawah Gunung Raung"

Photobucket
"Kawah Gunung Raung"

Photobucket
"Puncak Selatan Gunung Raung"