Selasa, 18 Agustus 2009

Upacara 17 Agustus di Citatah 125

Tanggal 17 Agustus tahun 2009 yang merupakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke- 64. Bertepatan dengan hari itu, Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam " Ganesha" ITB khususnya divisi Rock Climbing beserta anggota Skygers yang dikenal dengan nama NDa memiliki inisiatif untuk mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih di tebing Citatah 125 sebagai wujud nasionalisme para pecinta alam dan sebagai wujud kepemilikan tebing Citatah 125 yang merupakan tonggak sejarah olahraga panjat tebing di Indonesia. Sekaligus menjadi upacara bendera pertama kali yang dilakukan di tebing Citatah. Karena ide ini baru tercetus pertama kali, maka kami pun mempersiapkannya dalam waktu yang tidak lama, namun alhamdulillah mendapatkan respond yang baik dari media maupun dari teman- teman pecinta alam lainnya. Persiapan pengibaran bendera pun berlangsung singkat. Persiapan yang kami lakukan adalah peminjaman bendera, penjahitan bendera yang secara khusus dilakukan oleh Nda dkk, menyebar undangan secara lisan untuk menghadiri pengibaran bendera, peminjaman alat untuk rapling bendera, dan penyebaran undangan secara lisan kepada teman- teman sesama pecinta alam di Bandung dan sekitarnya. Bendera yang kami dapatkan adalah berukuran 12x 8m, yang kami pinjam dari Unit PSIK ITB. Upacara pengibaran bendera yang dilakukan dengan metode rapling di Citatah 125 berlangsung sederhana dengan peserta PA SMA Ranca Ekek, KMPA 'G' ITB, Mapala UI, dan PA di sekitar Padalarang. Bendera berukuran 12x 8 meter ini dikibarkan oleh 4 pemanjat yaitu: M. Achsani Takwim dari KMPA 'G' ITB, Ramdhan dari Padalarang, Budi dari Padalarang, dan Nda selaku ketua pelaksana dari kegiatan ini yang berasal dari sekolah panjat tebing Skygers ( kiri ke kanan).

Dipimpin oleh pemimpin upacara lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh para pemanjat yang hadir di Citatah 125 mengiringi 4 pemanjat yang melakukan rapling untuk mengibarkan sangsaka merah putih di tebing yang bersejarah ini, bukan hanya untuk para pemanjat, namun juga sebagai sumber laboratorium alam yang penting untuk para geologist. Dengan diadakannya upacara pengibaran bendera merah putih ini, kami harap tidak terjadi lagi eksploitasi yang tidak bertanggung jawab terha
dap alam. Karena jika kita lihat, di sekeliling tebing Citatah telah banyak pabrik- pabrik marmer yang mengeruk batuan karst, yang sebenarnya memiliki nilai lebih selain hanya untuk ditambang. Memang masih banyak kekurangan di sana sini mengenai upacara 17 agustus ini. Setelah melakukan evaluasi, kami sepakat untuk mengadakan upacara peringatan hari kemerdekaan setiap tahunnya, tidak terpaku pada Citatah. Kami juga akan terus berusaha untuk menggugah semangat dan kepedulian untuk menyelamatkan tebing- tebing di Indonesia. upacara pengibaran pada tanggal 17 Agustus ini juga menjadi perhatian media. Moment ini diabadikan di koran Kompas dan Tribun Jawa Barat edisi Selasa, 18 Agustus 2009. Semoga ke depan, jiwa nasionalisme dan juga kepedulian kita terhadap lingkungan di sekitar kita semakin meningkat.


MERDEKA... MERDEKA... MERDEKA...


Post by: Yositalida Kamaratih Fauzi ( G- 231- XVIII- KMPA 'G' ITB)

Foto By: Eko Mario Cipta Lubis

Tidak ada komentar: