Senin, 23 Juni 2008

Catatan Perjalanan Pengarungan Ciburuy

Oleh Zaki Mujahid GL XVII


Laporan Perjalanan Pengarungan Ciburuy

Bandung, 7 Juni 2008 – Perjalanan kali adalah dalam rangka pelatihan Gladi Lanjut XVII KMPA khususnya divisi Olah Raga Arus Deras..Untuk kali ini, sasaran kami adalah untuk pelatihan dasar rafting, seperti mendayung, membalikan perahu, atau yang dikenal flop-flop, mengunakkan tali safety rescue, dan melatih kekompakkan. Sebenarnya, kami berniat untuk berlatih di Pangalengan. Namun karena faktor transportasi, akhirnya kami memilih tempat ini sebagai tempat latihan yang sebenarnya latihan pertama kami juga bertempat di Danau Ciburuy ini.

Kami berangkat berdelapan yaitu: Koko, Zakib, Dani, Yasir, Ramzi, Yosay, Baim, dan saya sendiri, Zakim. Berangkat dari ITB tepat pukul 8.10 WIB. Sekitar 1 jam, kami sampai di Danau Ciburuy. Keadaan Danau Ciburuy sendiri sama seperti kunjungan pertama kami dulu. Airnya cukup tenang meskipun kedalamannya mungkin tak seberapa. Seperti kebanyakan danau, warna air danau ini hijau kecoklatan. Ada hal yang menarik bahwa bagian tempat danau tersebut yang dibutuhkan tiket karcis justru keadaan airnya lebih buruk dari tempat yang gratis. Tentu saja kami suka yang gratis. Ada yang berbeda antara kunjungan kami yang petama dengan sekarang ini. Pada kunjungan pertama kami waktu itu, pesisir danau masih bisa digunakan untuk portaging. Artinya, daerah pinggir danau itu masih lapang. Namun pada kunjungan kali ini, daerah pesisir tersebut sudah ditumbuhi tanaman tomat dan cabe. Sehingga kami harus portaging agak lebih ke atas dari danau. Alasan penanaman di daerah itu kami tidak tahu.

Ketika kami memompa perahu, kami menemukan perahu kami bocor pada bagian floor. Kami tetap meneruskan. Setelah memompa perahu, kami langsung naik ke perahu. Karena bocor, permukaan perahu kami menampung air. Semakin lama, air yang memenuhi perahu pun semakin banyak. Dan sekitar 10 menitan, kami harus mendarat lagi untuk memompa perahu kembali. Setelah itu kami kembali meneruskan perjalanan secepat mungkin agar perahu yang bocor tidak tergenang air.

Setelah kami mendayung perahu sekitar lima belas menit, perahu kami sudah terlalu banyak menampung air. Koko menginstruksikan untuk kembali mendarat. Kali ini kami mendarat ketempat yang mudah untuk memompa perahu. Tempat kami memompa perahu itu sangat kotor. Sampah plastik mencemari danau itu. Airnya berbusa dan keruh mengindikasikan tingkat BOD yang tinggi.

Di tempat itu kami berlatih safety rescue. Karena tali safety rescue tersebut terbatas, maka kami pun secara bergantian melakukan latihan tersebut. Disaat saya menunggu giliran, saya beinisiatif untuk latihan berenang karena saya adalah salah satu orang dari dua orang anak ORAD yang tidak bisa berenang. Air danau itu makin jelas saja kotornya. Saya tidak kuat lagi dengan air di sebelah tersebut. Kemudian saya pindah ke tengah dengan maksud untuk memperoleh air yang lebih mendingan. Sempat saya meminum (tak sengaja) air danau yang kotor nan berbusa tesebut. Rasanya saya lupa karena berusaha tidak mau mengingat-ingatnya.

Setelah kami semua telah berlatih safety rescue, kami kembali memompa perahu untuk turun kembali. Kali ini yang akan kita lakukan adalah latihan flip-flop. Latihan ini adalah latihan yang terakhir. Kami dibagi menjadi dua tim kecil. Tiap tim harus mampu membalikan perahu (flip) dan mengembalikan perahu ke posisi semula (flop). Cukup sulit juga melakukannya karena disamping kita sudah lelah, perahu yang kempis pun sangat susah untuk di balikan.

Hari itu, matahari sudah condong ke barat. Sanagat panas sekali suhu ai danau. Kami memutuskan untuk naik dan segera melakukan portaging. Kami membersihkan tubuh kami di kakus sebuah masjid yang dilanjutkan shalat Zuhur. Akhinya sekitar pukul 13.40, kami meninggalkan danau Ciburuy setelah menghabikan semangkuk baso.

Itulah catatan perjalanan latihan ORAD KMPA XVII Pengarungan ke-2. jika catatan perjalanan ini ada kesalahan, tolong berikan kritik.

Tidak ada komentar: