Jumat, 02 Juli 2010

Sungai Citarum subdivisi ORAD



Catatan perjalanan
Pengarungan Citarum 10 juni 2010
Ketua Perjalanan : Yodia
Peserta : Yodia, Adin, Emil, Dani, Jekim, Onta, dan Bocil

Rencana awal keberangkatan adalah :
Berkumpul di SEL pada hari minggu Pk.06.00 untuk sarapan dan mempersiapkan logistic dan lain-lain. Akan tetapi dengan kendala beberapa keterlambatan dengan alasan baru bangun menyebabkan keberangkatan mundur dari Pk.07.00 menjadi Pk.08.00
Pk 08.00 4 buah motor berangkat ke Sungai Citarum.
Pk.09.00 Kami sampai di Base Camp Kapinis. Kami langsung mencari Kang Wawan untuk menyewa perahu dan perlengkapannya. Setelah sedikit berbincang-bincang dengan Kang Jenggo dan melakukan pemanasan, pada sekitar Pk.10.00 kami turun ke sungai dengan rencana portaging ke lokasi start yang berlokasi di dalam kawasan Indonesia Power.
Keadaan lokasi start : Sungai dikelilingi tebing-tebing yang sangat indah. Arus lumayan deras. Air di Sungai Citarum berwarna biru keabu-abuan. Tidak terlalu keruh. Tapi bau sangat menyengat seperti bau telur busuk, mengingat bahwa sungai Citarum adalah sungai yang paling kotor sedunia!
Pengarungan pun dimulai dengan skipper : Emil dengan jumlah perahu satu buah saja.
Pengarungan dilakukan hingga Base Camp Kapinis di bawah jembatan merah. Setelah itu kami berlatih upstream beberapa kali. Sekitar Pk.12.00 kami istirahat sejenak sambil makan snack.
Pk.13.00 kami kembali mengarung minus Onta yang harus kembali karena ada urusan di Bandung. Pengarungan kali ini digunakan untuk latihan skipper, dayung, dan N-system untuk rescue.
Latihan Skipper lumayan lancar. Adin dan Yodia mulai berlatih untuk mengarahkan perahu, walaupun masih agak canggung dan belum terbiasa, tapi overall latihan berjalan lancar. Latihan N-system dilakukan di lokasi sungai yang flat. N-system ditambatkan di pohon di pinggir sungai. Lalu rescue rope dibawa oleh saya, yang ditunjuk menjadi strong swimmer pada saat itu ke, ke perahu yang akan direscue. N-system sedikit terhambat karena kurangnya latihan tali-menali dan belum 100% mengerti N-system. Tapi pada akhirnya kami mampu membuat N-system untuk rescue perahu. Latihan dayung dilakukan dengan metode 250 dayungan. Disini terlihat stamina saya tidak terlalu fit dan mulai kelelahan di tengah- tengah latihan. Selanjutnya pengarungan dilakukan dengan latihan skipper dan latihan dayung mengingat keadaan sungai yang flat tak berarus hingga finish.
Lokasi finish terletak di sisi kanan sungai setelah jembatan. Kami membawa Perahu ke sisi jalan raya lalu men-charter angkot seharga Rp.30.000,- untuk membawa kami ke base camp Kapinis. Setelah sampai di base camp kami mengembalikan perahu dan peralatan sewaan. Semuanya lengkap tidak ada yang hilang. Logistik yang kami bawapun lengkap. Setelah ganti pakaian dan makan indomie double kami berbincang-bincang dengan Kang Wawan yang dengan semangatnya membagi cerita-cerita selama membawa anak-anak Kapinis lomba rafting di luar negeri. Setelah perbincangan menarik yang lumayan membuat pinggang pegel, kami memutuskan untuk kembali ke Bandung pada sekitar Pk.06.00
Perjalanan pulang lancar, hanya gerimis sedikit sejenak. Kira-kira Pk.07.00 kami sampai di SEL. Logistik dicuci dan dijemur dan pada Pk. 09.00 kami melakukan evaluasi di Es buah fadhillah di Tubagus.

Hasil Evaluasi :
- Kurangnya koordinasi lapangan karena tidak ada teklap
- Keterlambatan berakibat mundurnya rencana pengarungan
- Kondisi fisik yang perlu ditingkatkan
- Tidak adanya dokumentasi
- Untuk pengarungan selanjutnya jangan lupa membawa dry bag
- Tidak ada briefing sebelum pengarungan
- Tidak adanya pembagian tugas yang jelas

Tidak ada komentar: