Sabtu, 28 Agustus 2010

Simulasi di Tegal Panjang





Hari 1

Sebagai rangkaian persiapan dalam ekspedisi Alas Purwo, GL GH mengadakan simulasi. Simulasi diadakan di daerah sekitar Tegal Panjang. Tim yang berangkat yaitu Putra, Budi, Bainul, dan Fanka didampingi Andi. Johan kemungkinan menyusul. Simulasi ini diketuai Putra.

Kami berangkat dari sel jam 15:30 pada Rabu tanggal 14 Juli 2010. Dari ITB kami naik angkot Cisitu-Tegalega yang ke arah Tegalega. Kami turun di Tegalega. Dari Tegalega kami naik elf ke arah Pengalengan. Total biayanya sekitar Rp 20.000.

Mungkin karena hujan, aku tertidur hampir sepanjang perjalanan dari Tegalega-Pengalengan. Sekitar pukul 18:00 kami tiba di depan pintu gerbang kebun Malabar. Sebenarnya elf yang kami tumpangi ga nyampai ke situ, namun kami membayar lebih.

Begitu kami tiba kami langsung cari makan. Kebetulan ada warung buka di pasar kecil yang berada di deket pintu gerbang kebun. Warung itu jual ayam goreng dan sepertinya hampir habis. Untungnya cukup buat kami berlima. Setelah itu kami sempat kepikiran buat mendirikan tenda. Namun setelah bertanya ke satpam, kami boleh memakai pos yang sudah ga dipakai lagi.

Hari 2

Pagi-pagi sekali kami dibangunkan oleh satpam. Kulihat jam dan ternyata sudah pukul 5 pagi. Seperti kata satpam, tujuan kita ialah ke Cibutarua dan untuk ke sana kami harus numpang truk yang mengangkut teh.

Sebelum berangkat, kami makan di tempat yang berjarak 4 kios dari tempat makan kemarin malam. Di situ jual nasi dengan berbagai lauk. Jam masih pagi dan makanan masih terlihat hangat dan lezat. Kemudian kami segera berdiri di deket pos sambil menunggu truk yang lewat.

Banyak sebenarnya truk yang lewat tapi kebanyakan mereka membawa pekerja atau hasil kebun. Kami lama menunggu dan kami tak kunjung dapat transport. Aku jelas udah capek menunggu. Memang transport perjalanan kali ini kurang mendapat perhatian. Dan akhirnya dengan sedikit bantuan dari satpam kami akhirnya bisa berangkat menggunakan pickup.

Sekitar jam 10:30 kami sampai di Cibutarua. Kami jalan sebentar hingga akhirnya menemukan sebuah musholla kecil. Kami mengambil air dan segera melakukan ormed. Target kami ialah terus ke arah tenggara dari tempat kami berada hingga akhirnya sampai lembah sebelum kawah Domas.

Kami pun jalan melewati perkebunan teh di kanan-kiri kami. Posisi segera ditetapkan, Aku dan Putra berposisi sebagai navigator, Fanka merangkap tim jamur dan dokumentasi, Bainul seperti biasa menjadi porter.

Kami terus jalan sampai akhirnya jalan setapak habis dan kami pun menemukan jamur pertama kami. Aku melihat jalan setapak. Aku dan Putra mengecek jalan itu. Setelah beberapa jauh, aku dan Putra kembali dan memutuskan untuk membawa tim menyelusuri jalan itu.

Hari sudah sangat sore. Aku sudah sangat kelelahan dan persediaan airpun menipis. Untungnya kami menemukan selang-selang air di kanan kiri kami. Selang air kelihatan sudah dibolongi sama yang lainnya. Kami mengambil ambil air di situ.
Kami terus jalan dan pukul 17:30 kami tiba di deket kawah. Aku ga yakin apa betul itu target kami, namun setidaknya tempat itu sangat nyaman untuk mendirikan camp. Kami kemudian bertemu dengan temen-temen dari HIMPALA yang sedang mengadakan diklatsar. Kami nge-camp bergerombol bersama mereka.

Hari 3

Setelah bersiap-siap dan sarapan, pukul 9 pagi kami melanjutkan perjalanan. Target kami hari ini ialah Tegal Panjang sambil mengoleksi jamur di sepanjang perjalanan. Formasi tetap sama seperti kemarin. Di sepanjang jalan ini kami menemukan banyak sekali jamur hingga botol yang kami bawa tidak mencukupi.

Kami terus jalan ke utara dan kami semakin jarang menemukan jamur. Jamur yang kami temukan warnanya dan bentukanya bermacam-macam, ada yang bewarna merah, kuning dan ada pula yang hidup menempel pada pepohonan. Sekitar pukul 13:30 kami sampai di padang yang luas.

Awalnya kami tak yakin apakah kami sudah sampai di Tegal Panjang. Namun tanda-tanda menunjukkan seperti itu dan akhirnya kami bisa istirahat dengan tenang. Tegal Panjang merupakan padang rumput yang luas yang dikelilingi hutan-hutan. Ada bekas aliran sungai besar di tengah-tengahnya. Setelah puas berfoto-foto, kami mendirikan camp di tempat yang agak tinggi sehingga kami bisa menatap bentangan tegal panjang.

Hari mulai gelap. Tim DU kami, Fanka, mulai masak dan bintang pun satu per satu mewujudkan dirinya. Beberapa saat selepas magrib, Johan ditemani Cahyo dan Yoga menampakkan wajahnya.

Selepas makan makanan kami plus sate ayam yang dibawa tim susulan, kami duduk ngumpul-ngumpul di api unggun yang membesar. Evaluasi, briefing keesokan harinya, dan ngobrol sampai malam tak bisa diajak bersahabat lagi. Sebelum tidur aku sempat berpuisi sebentar di hadapan bintang-bintang malam itu.



Hari 4

Karena rasa penasaran, kami memutuskan untuk ke Tegal Mariuk. Yoga dan Cahyo tetap di camp Tegal Panjang. Aku, Putra, Johan, Fanka, Bainul, dan Andi berangkat ke Tegal Mariuk. Pukul 10 pagi kami meninggalkan camp Tegal Panjang.

Kami jalan ke arah timur laut dengan posisi awal, aku sebagai perintis; Putra sebagai navigator; Fanka tetap sebagai tim jamur; Johan dan Bainul sebagai porter. Beberapa saat kemudian Aku dan Johan bertukar posisi. Dan pada akhirnya Bainul sebagai perintis; aku sebagai navigator; Johan dan Putra sebagai porter. Pukul 13:00 kami tiba di Tegal Mariuk.

Tegal Mariuk itu seperti Tegal Panjang hanya lebih sempit. Kami istirahat siang di situ sebelum akhirnya hujan melanda. Kami memutuskan balik ke camp Tegal Panjang namun tidak lewat jalan yang tadi pagi. Kami lewati jalan setapak yang sudah ada sambil berhujan-hujan.

Sore jam 4 kami tiba lagi di Tegal Panjang. Cuacanya sudah cerah lagi. Namun beberapa saat menjelang magrib hujan turun lagi. Kecuali DU, semua orang bersembunyi di dalam tenda. Begitu kami makan, hujan rintik-rintik masih turun. Sampai kami selesai makan, hujan belum berhenti. Kami akhirnya memutuskan evaluasi dan briefing di dalam tenda dan dilanjutkan tidur. Hujan dan angin masih ribut di luar tenda.

Hari 5

Pagi masih dalam suasana berkabut. Kami bangun lalu bersiap-siap untuk balik ke Bandung. Sekitar pukul 9 pagi kami meninggalkan camp Tegal Panjang. Kami jalan ke arah barat agak selatan untuk tiba di Cibutarua. Kami tiba di situ pukul 12:00 dan menunggu truk yang lewat.

Karena harus menjemput adiknya, Putra harus segera pulang. Namun truk gratis tak kunjung lewat. Ketika Putra mulai berjalan untuk memanggil truk yang bayar, truk yang gratis pun lewat. Tanpa pikir panjang kami langsung naik walaupun kami harus menginjak-nginjak pisang yang memenuhi lantai bak truk.

Sekitar pukul 3 sore kami tiba lagi di Pengalengan. Kami sempet mencicipi susu Pengalengan sebelum akhirnya naik elf lagi ke Bandung. Pukul 17:30 kami tiba di Tegalega. Akhirnya beberapa saat menjelang isyak, kami tiba di sel dengan selamat.

(GM-001-XIX)

1 komentar:

andrie mengatakan...

Tegal Mariuk, wah saya baru denger ini.. klo boleh tau seperti apa tempatnya ya? di mananya tegal panjang?